Tip bila Kamu Naksir Tapi Malu


Kasus semacam ini biasanya terjadi pada cewek, tapi bukan berarti cowok tidak mengalaminya. Ini adalah perasaan malu yang kita rasakan ketika kita naksir seseorang. Jadi kita jatuh cinta pada seseorang, namun juga malu kepadanya.

Apa atau bagaimana yang harus dilakukan? Karena jangankan untuk menyatakan cinta secara langsung, bahkan baru ketahuan naksir saja kita sudah malu bukan main.

Nah, rasa malu yang kita rasakan itu biasanya timbul karena ada perasaan suka atau cinta kepadanya. Seandainya perasaan itu tidak ada, kita tidak akan malu kepadanya, atau setidaknya kita akan biasa-biasa saja ketika menghadapinya. Jadi, resep pertama untuk menghadapi orang yang kita taksir dengan baik adalah dengan cara menyingkirkan dulu perasaan suka itu.

Ketika berhadapan dengannya, anggaplah dia tidak ada bedanya dengan teman-teman kita yang lain, yang tidak perlu menjadikan kita malu. Ketika berada bersamanya, jangan konsentrasikan pikiran pada perasaan suka kita, karena ini bisa menjadikan kita salah tingkah, gugup, dan wajah jadi memerah. Santailah, hadapi dia dengan rileks, dan tak perlu tegang atau gugup.

Kalau kita naksir seseorang namun malu menghadapinya, kita memang menghadapi masalah yang tidak ringan. Sebagai orang yang jatuh cinta, tentunya kita ingin orang itu tahu kalau kita jatuh cinta kepadanya. Sementara untuk menyatakan cinta, atau setidaknya untuk menunjukkannya, kita merasa malu. Bagaimana solusinya?


Cobalah mengirimkan sinyal

Cobalah mengirimkan sinyal atau tanda-tanda kalau kita jatuh cinta kepadanya. Karena, kalau kita tidak berbuat apa pun karena rasa malu kita, lalu bagaimana dia akan tahu kalau kita naksir kepadanya?

Sinyal cinta yang kita berikan kepadanya bisa berupa senyuman yang kita lontarkan saat bertemu atau berpapsan dengannya. Senyum yang sekilas itu sudah menandakan bahwa kita mau menjalin komunikasi dengannya. Dengan beberapa kali memberikan sinyal, siapa tahu dia akan membalas sinyal kita, lalu mau membalas senyum kita, atau malah menegur dan menyapa kita.

Kalau orang yang kita taksir itu satu kelas atau satu sekolah, urusannya memang tidak terlalu sulit dalam tahap pendekatan selanjutnya. Kita bisa pura-pura meminjam buku, atau mengajaknya ke kantin, atau semacamnya.

Namun, kalau langkah semacam itu pun sudah membuat kita malu untuk melakukannya, maka tak ada salahnya kalau kita meminta bantuan seorang teman yang kita percaya untuk menjadi penghubung atau mak comblang untuk mengkomunikasikan kita dengannya.

Atau, bisa pula kita ‘sok perhatian’ kepadanya. Misalnya ketika dia terlihat tidak enak badan, atau menjadi lebih pendiam dibanding hari-hari lainnya, kita mencoba tanyakan tentang itu. Bisa pula memakai jurus ‘tipuan’, misalnya suatu hari kita mendekatinya dan mengatakan, “Hei, kamu kelihatan cerah sekali pagi ini?” (Meskipun dia terlihat sama saja seperti hari-hari lainnya).

Dengan begitu, orang yang kita taksir pun lama-lama akan merasa bahwa dia diperhatikan oleh kita. Kalau kemudian dia membalas perhatian yang kita berikan, maka langkah selanjutnya adalah mencari saat yang tepat untuk menunggu ungkapan cinta, atau menyatakan perasaan cinta.


Cobalah untuk lebih percaya diri

Perasaan malu terhadap orang yang kita taksir biasanya timbul karena kita merasa kurang percaya diri. Kita menilai diri kita sendiri dengan penilaian-penilaian yang ‘tidak adil’. Kita menganggap diri kita kurang cakep, kurang pintar, kurang populer, kurang ini, kurang itu, dan akibatnya kita mengalami krisis percaya diri yang menyebabkan rasa malu ketika menghadapi orang yang kita taksir itu. Padahal semua kekurangan atau hal-hal yang kita anggap kurang itu hanyalah buatan kita sendiri yang kemudian kita percayai kebenarannya.

Sebenarnya pula, perasaan yang kita rasakan itu sesungguhnya bukan malu, melainkan kurang percaya diri.

Karenanya, lebih baik untuk mulai mencoba memikirkan hal-hal yang ‘lebih’ dari diri kita, bahwa kita memiliki senyum manis, bahwa kita punya banyak bahan obrolan menyenangkan, bahwa kita juga memiliki kelebihan-kelebihan tertentu.

Yang lebih penting dari itu; menyukai seseorang itu lebih baik daripada membencinya, bahwa tersenyum pada seseorang itu lebih baik daripada menunjukkan muka masam, bahwa ngajak ngomong dulu itu lebih manis dibanding terlalu pendiam, bahwa jatuh cinta itu sesuatu yang wajar-wajar saja....

Mau lebih banyak pengetahuan seputar cinta dan hubungan antar cowok-cewek? Kamu bisa mendapatkannya di buku ini. :)


Copyright © Cintapedia

Kalau Harus Memutuskan Cinta


Dua orang yang menjalin hubungan cinta tentu menginginkan hubungan itu berlanjut dengan selamat sampai ke mahligai perkawinan. Namun, sebagaimana halnya suatu hubungan rumah tangga, hubungan pacaran juga bisa tidak kekal alias bisa putus di tengah jalan. Ini biasanya ketika masing-masing dari kedua pihak yang berhubungan merasa sudah tak bisa lagi melanjutkan hubungan yang terbina.

Putus cinta atau putus pacaran ada yang menyakitkan, dalam arti meninggalkan luka trauma, namun ada juga putus cinta yang bisa terjadi secara baik-baik, biasanya itu putus hubungan yang didasari sikap kedewasaan dan pengertian yang utuh mengapa mereka harus putus. Namun, betapa pun juga, putus cinta tentu merupakan hal yang menyedihkan dan tak ingin dialami setiap orang.

Nah, karena menyadari bahwa putus cinta terasa menyakitkan, maka banyak pula pasangan yang kemudian memilih untuk tidak putus (tetap melanjutkan hubungan) meski masing-masingnya merasa hubungan mereka sudah tidak sehat atau tidak seperti dulu lagi.

Seperti kita tahu, tensi suatu hubungan cinta tidak selamanya stabil. Ada saat-saat naik, di mana pasangan yang ada di dalamnya merasa senang, namun ada juga saat-saat turun, di mana suatu hubungan terasa membosankan dan menjemukan. Kadang-kadang, di saat-saat tertentu, ada orang yang sudah sangat jenuh dengan hubungan pacarannya karena alasan-alasan tertentu, namun tak berani memutuskan hubungan karena takut merasakan sakitnya putus cinta.

Sebenarnya, kapan sih waktu yang tepat untuk putus dengan seseorang yang berpacaran dengan kita? Apakah ketika sedang bertengkar dengan heboh-hebohnya? Atau ketika sedang berjauhan dalam waktu terlalu lama? Atau ketika masing-masing sudah tak mau lagi berkomunikasi karena bosan?

Berikut ini adalah beberapa nasihat yang dapat direnungkan untuk mengetahui kapan waktu yang tepat untuk memutuskan suatu hubungan dengan seseorang. Ingat, memutuskan hubungan yang tak sehat tentu lebih baik meski mungkin menyakitkan, daripada memaksa diri untuk terus melanjutkan suatu hubungan yang sesungguhnya sudah tidak kita inginkan.


Bila sudah tak cocok lagi

Ini alasan utama yang biasanya mendasari putusnya suatu hubungan pacaran. Cinta saja memang tak pernah cukup untuk melanggengkan suatu hubungan, karena dalam suatu hubungan juga diperlukan saling pengertian, pemahaman atau empati, dan lain-lain, termasuk faktor kecocokan.

Sebagai pacar, kita harus cocok dengan pacar yang kita miliki, karena itu merupakan faktor pembangun kebahagiaan dalam hubungan. Kamu harus menyukai pacarmu sebesar pacarmu menyukaimu.

Apabila kita sudah merasa tidak lagi cocok dengan pasangan, maka cinta pun tidak akan dapat mengatasi masalah-masalah yang muncul yang dihadirkan ketidakcocokan itu. Dan apabila kita bersikeras untuk melanjutkan hubungan, maka biasanya kita hanya membangun hubungan yang penuh pertengkaran, karena pada dasarnya memang sudah tak lagi cocok.


Bila tak hangat lagi

Seperti sudah disinggung di atas, suatu hubungan memiliki tensi yang berubah, naik turun dan tidak stabil, termasuk dalam tensi kehangatan atau geloranya. Pada awal hubungan, biasanya masing-masing akan saling bergairah karena sedang cinta-cintanya. Namun ketika hubungan terus berlangsung, maka tensi kegairahan itu pun mulai surut, dalam arti tak sepanas awalnya.

Tetapi, betapa pun juga, sepasang pacar tetap akan merasakan suatu kehangatan ketika bertemu, ketika dekat, dan selama apa pun hubungan yang telah mereka jalin, mereka tidak akan kehilangan kedekatan serta kehangatan itu.

Karenanya, apabila suatu hubungan sudah tak mampu lagi memberikan rasa kedekatan atau kehangatan pada masing-masing orang di dalamnya, maka itu adalah waktu yang tepat untuk memutuskan suatu hubungan. Memang ada kalanya pada waktu-waktu tertentu kedekatan atau rasa hangat itu menghilang secara temporal, namun kemudian hadir kembali.

Jadi yang dimaksud di sini adalah hilangnya kehangatan dan kedekatan dalam waktu lama, dan kita tak bisa memperolehnya kembali dalam hubungan itu. Ketika itu terjadi, ucapan selamat tinggal pada pacar mungkin lebih baik daripada terus melanjutkan hubungan yang makin lama makin terasa asing.


Bila sudah bertolak belakang

Masing-masing orang yang menjalin suatu hubungan memang tak pernah terjamin akan memiliki latar belakang sama atau minat dan kecenderungan yang sama. Itu tentu saja wajar. Namun sering kali munculnya sikap yang bertolak belakang ini adalah ketika hubungan pacaran sudah menjadi tempat yang tak lagi memberikan ketenteraman.

Kalau kamu ingin ke kanan sementara pacarmu memilih ke kiri, dan masing-masing kalian tidak pernah ada yang mengalah satu sama lain atau saling berganti memenuhi keinginan sang pacar, maka itu merupakan tanda bahwa hubungan cinta tengah menuju perpisahan.

Di dalam suatu hubungan tentu saja membutuhkan pengertian untuk saling memahami dan menghargai, sekaligus menghormati pilihan pasangannya. Apabila hal semacam itu sudah tak lagi ada, dan yang terjadi justru hal-hal yang terus-menerus bertolak belakang yang tak pernah sejalan, apa manfaatnya untuk terus melanjutkan hubungan?

Pacar yang kita miliki salah satu fungsinya adalah menjadi penopang, pendukung dan penyemangat hidup kita. Jika fungsi itu sudah tak lagi dimiliki, bahkan kemudian berubah fungsi menjadi sesuatu yang menghambat, menghancurkan dan melemahkan semangat kita, maka putus dengan pacar adalah jalan yang lebih sehat.


Bila ia menyimpang

Menyimpang yang dimaksud di sini adalah dia tak lagi wajar atau tak lagi normal. Contoh paling jelas dalam hal ini adalah, misalnya, bila pacar kita kecanduan minuman keras hingga dia sendiri tak bisa lagi mengendalikannya, atau dia terlibat dalam penyalahgunaan obat-obatan terlarang, ketergantungan pada sesuatu yang negatif seperti pornografi, dan semacamnya, dan hal-hal lain yang tak bisa lagi dianggap wajar atau normal.

Memiliki hubungan atau melanjutkan hubungan dengan orang yang memiliki ‘kelainan’ semacam itu hanya akan membuat kita merasakan tekanan batin dan menyengsarakan diri. Karenanya, apabila pacarmu kebetulan memiliki hal-hal semacam itu, dan sudah tak bisa lagi diatasi atau diobati, maka sebaiknya putuskan saja hubungan yang telah terjalin, daripada kamu sendiri nantinya akan ikut terpengaruh.


Bila sudah tak ada minat lagi

Seperti yang telah dikemukakan di awal catatan ini, salah satu tujuan orang menjalin hubungan cinta adalah agar hubungan itu dapat sampai ke ‘institusi’ yang lebih tinggi, yakni perkawinan. Karena itu, masing-masing orang yang menjalin hubungan (baik cowok ataupun cewek) harus juga memiliki minat untuk melanjutkan hubungan pacaran itu kepada jenjang pernikahan.

Karenanya, apabila ternyata salah satu di antara kalian ternyata tidak menginginkan hubungan itu berlanjut kepada perkawinan, buat apa hubungan dilanjutkan…? Itu sama saja jalan di tempat. Terus melangkah dan bergerak, namun tak pernah sampai di mana pun.

Jadi, kalau pacarmu sudah menunjukkan bahwa dia tidak memiliki minat untuk menjadikanmu sebagai pasangan abadinya (dalam hal ini melanjutkannya ke jenjang yang lebih tinggi; dari hubungan pacaran kepada pernikahan), maka sebaiknya kamu hentikan atau putuskan saja hubungan dengannya. Karena hubungan itu tidak akan membawamu kemana-mana.

Mau lebih banyak pengetahuan seputar cinta dan hubungan antar cowok-cewek? Kamu bisa mendapatkannya di buku ini. :)


Copyright © Cintapedia

Kiat-kiat Mengatasi Cemburu


Seperti kita tahu, cemburu itu pertanda cinta. Karenanya, di dalam suatu hubungan yang kita jalin dengan seseorang, tidak aneh kalau hubungan itu juga terkadang menerbitkan kecemburuan pada pasangan.

Cemburu kadang muncul tiba-tiba. Bisa saja karena kita melihat pasangan tersenyum atau saling sapa dengan seseorang, atau karena kita tiba-tiba membayangkan yang tidak-tidak menyangkut pacar kita.

Cemburu itu pertanda cinta, namun apabila cemburu sudah keterlaluan, dalam arti di luar kewajaran, maka cemburu malah bisa menjadi faktor yang menghancurkan suatu hubungan. Karena, siapa sih yang tidak malas berhubungan dengan orang yang terlalu cemburuan?

Karenanya, apabila kamu cemburu dengan pacarmu karena hal-hal yang wajar, tentu saja itu normal. Namanya juga pacar. Tapi, ketika kamu mulai menyadari rasa cemburu yang tengah kamu rasakan di luar kewajaran, dan kamu ingin melenyapkannya, maka tip berikut ini pasti berguna.

Ingat, cemburu adalah perasaan negatif, yang apabila kamu tidak bisa mengendalikannya, maka kamulah yang akan dikendalikannya. Berikut ini tip-tipnya:

~ Tariklah napas dalam-dalam, kemudian hembuskan sekuat mungkin. Lakukan hal tersebut setidaknya 50 kali sampai kamu merasa kelelahan hingga terbebas dari beban pikiran kecemburuanmu.

~ Minumlah air putih, setidaknya sebanyak tiga gelas.

~ Putarlah dan dengarkan musik dengan volume yang keras, kemudian ikut bernyanyilah.

~ Terjunlah ke kolam renang, dan berenanglah sampai kamu merasakan dadamu lega dari desakan rasa cemburu.

~ Untuk sementara waktu, singkirkan semua barang atau benda yang mengingatkanmu pada pacarmu. Simpan di tempat yang tak terlihat, sampai kamu dapat menghilangkan rasa cemburumu.

~ Pergilah ke pantai, nikmati pemandangan luas di sana, dan hiruplah napas sebanyak mungkin di udara yang bebas itu.

~ Alihkanlah pikiran pada hal-hal yang positif, seperti mengerjakan tugas, atau merancang rencana hidup untuk masa depan.

~ Jangan melarikan perasaan cemburu pada makanan atau camilan yang akan membuatmu kekenyangan, karena itu bukannya akan menyelesaikan masalah tapi malah akan menciptakan masalah baru.

~ Temuilah kawan atau sahabatmu, dan bersenang-senanglah dengannya.

~ Lupakan hal-hal yang membuatmu sedih atau tambah cemburu.

~ Kalau kamu memang perlu menangis, maka menangislah dan tuntaskan semuanya. Setelah itu, lupakan saja.

Mau lebih banyak pengetahuan seputar cinta dan hubungan antar cowok-cewek? Kamu bisa mendapatkannya di buku ini. :)

Copyright © Cintapedia

Memahami Rasa Cemburu dalam Cinta


Siapa pun yang tengah jatuh cinta atau yang sedang menjalin hubungan pacaran dengan seseorang pasti pernah mengalami perasaan cemburu. Perasaan cemburu merupakan sesuatu yang ‘bisa melihat, namun tak dapat dilihat’. Para psikolog sering menggambarkan perasaan cemburu sebagai ‘the green eye monster’.

Rasa cemburu sering terjadi antar pasangan, baik pasangan yang sudah berumah tangga ataupun yang masih dalam hubungan pacaran. Itu tentu saja wajar, karena sebagaimana yang sering orang bilang, cemburu pertanda cinta.

Selain sebagai tanda cinta, cemburu juga bisa dianggap sebagai semacam alarm yang membunyikan tanda bahaya akan hadirnya sesuatu yang bisa mengancam keutuhan suatu hubungan. Para psikolog menyebutkan bahwa cemburu adalah perasaan yang wajar dan universal yang datang tanpa diundang, dan sulit diusir apabila telah hadir dalam hati.

Rasa cemburu biasanya tumbuh secara subur dalam cinta antarlawan jenis, baik dalam hubungan rumah tangga ataupun dalam hubungan pacaran. Rasa cemburu muncul dalam hubungan semacam ini, karena rasa cinta dalam hubungan lawan jenis bersifat eksklusif, dalam arti bahwa masing-masing pihak yang ada dalam hubungan itu tidak ingin atau tidak mau kalau cinta milik pasangannya terbagi dengan orang lain.

Cinta dalam hubungan semacam itu menuntut cinta yang hanya satu-satunya untuk diri sendiri. Dari situlah kemudian mudahnya rasa cemburu timbul dan muncul.

Yang menjadi masalah, sering kali kecemburuan yang hadir itu menjadikan kita sebagai makhluk yang hiper-sensitif. Ketika tidak dalam keadaan cemburu, kita dapat menilai pasangan secara baik dan mungkin juga objektif. Tapi ketika cemburu muncul, kita pun sering kali tak bisa lagi menilai secara objektif, dan kesalahan sekecil apa pun yang terdapat pada pasangan kita sering kali menjadi terlihat. Apabila tak diantasipasi dan dikelola secara baik, tentu saja lama-lama justru akan menghancurkan suatu hubungan yang pada mulanya ingin dipertahankan dan dilestarikan.


Sifat rasa cemburu

Ada pertanyaan, apakah cewek lebih pencemburu dibanding cowok? Karena selama ini ada semacam keyakinan bahwa cewek memiliki rasa cemburu yang lebih besar dibanding cowok.

Nah, di dalam sebuah penelitian yang pernah dilakukan menyangkut hal ini, diperoleh gambaran bahwa cowok maupun cewek memiliki reaksi yang sama dalam hal cemburu.

Umumnya, mereka (cowok ataupun) akan merasa sangat gusar dan gelisah apabila mengetahui pasangannya jatuh cinta pada orang lain. Dalam arti mereka menuntut rasa kesetiaan secara emosional dan menginginkan pasangannya hanya memberikan hatinya, jiwanya, dan cintanya, hanya kepada dirinya.

Pada dasarnya, rasa cemburu cowok ataupun cewek terfokus pada segi ketidaksetiaan yang bersifat emosional. Penelitian yang pernah dilakukan terhadap 200 responden mengungkapkan bahwa hal mendasar yang mengakibatkan kecemburuan adalah aspek ketidaksetiaan emosional.

Yang pasti, rasa cemburu adalah perasaan atau emosi yang kuat dan luar biasa pada setiap manusia. Apabila perasaan cemburu sudah membakar, maka tidak jarang mengakibatkan hal-hal cukup besar, seperti putusnya hubungan bagi mereka yang berpacaran, atau perceraian bagi mereka yang sudah berumah tangga. Lebih dari itu, ada pula orang yang sampai melakukan bunuh diri karena rasa cemburu, atau membunuh pasangannya karena sebab yang sama.

Contoh nyata menyangkut hal ini pernah terjadi di Beijing. Di sana, pernah ada seorang lelaki bernama Liu Zhanjin yang meledakkan bom seberat 50 kilogram yang menewaskan dirinya dan 38 orang lainnya yang tak berdosa, gara-gara cemburu pada istrinya, dan menduga kalau si istri telah jatuh cinta pada lelaki lain. Sebelum melakukan aksinya itu, lelaki berusia 34 tahun tersebut terlebih dulu membunuh istri dan seorang anak lelakinya.

Nah, kalau melihat ilustrasi yang mengerikan semacam itu, benarlah kiranya kalau cemburu itu memang kecil, namun apabila terlalu berlebihan maka bisa amat berbahaya.

Solusinya? Jagalah agar perasaan cemburu itu tumbuh secara sewajarnya saja.

Mau lebih banyak pengetahuan seputar cinta dan hubungan antar cowok-cewek? Kamu bisa mendapatkannya di buku ini. :)


Copyright © Cintapedia

Tips Makan Malam Bersama Pacar


Malam malam bersama pacar tentu saja merupakan saat-saat menyenangkan, khususnya bagi pasangan yang baru jadian. Sang cowok bisanya akan menjadikan makan malam itu spesial, sementara si cewek pun akan berharap acara makan malam itu istimewa.

Agar harapan yang menyenangkan itu bisa terwujud, tentu saja acara makan malam itu tidak harus di restoran mewah atau di kafe yang mahal, tapi cukup dengan trik yang manis, yang akan menjadikan acara makan malam bersama sang pacar bisa meninggalkan kesan yang menyenangkan.

Berikut ini trik-trik manis agar acara makan malam bisa semakin indah dan menyenangkan.


Pilihlah tempat yang tepat

Jangan salah pilih tempat untuk makan malam. Sebaiknya, pilihlah tempat yang sekiranya sesuai dengan suasana hati masing-masing. Perkirakanlah terlebih dulu, suasana apa yang diinginkan? Karena ada kafe-kafe tertentu yang bising; menyuguhkan musik yang hingar-bingar, ada pula tempat makan malam yang tenang dan romantis; menyuguhkan musik-musik lembut atau bahkan klasik.

Tentu saja akan lucu kalau kita menginginkan suasana yang romantis dengan sang pacar, tapi kita salah masuk ke kafe yang menyuguhkan musik rock yang hingar-bingar.


Pesanlah lebih awal

Ini khusus untuk restoran atau kafe yang biasanya penuh pengunjung pada malam-malam tertentu. Apabila kamu dan pacarmu menginginkan untuk makan malam di restoran yang biasanya penuh pengunjung, usahakanlah untuk pesan tempat lebih awal atau pesan terlebih dulu. Tujuannya adalah agar suasana makan malam tidak rusak hanya gara-gara harus mengantri tempat duduk yang penuh.

Rasanya menjengkelkan kalau dari rumah kita sudah berdandan dengan baik dan hati sudah penuh kegembiraan, tapi kemudian harus manyun berjam-jam di restoran karena menunggu meja kosong.

Yang tidak kalah penting dari itu adalah; pastikan bagaimana sistem pembayaran di restoran yang dipilih itu. Kalau memang restoran itu tidak melayani pembayaran dengan kartu kredit, usahakan untuk membawa uang tunai secukupnya. Karena tentu saja jadi konyol kalau sehabis makan kita jadi bingung membayar hanya gara-gara uang tunai tidak cukup karena terlalu mengandalkan kartu kredit.


Makanlah dengan santai

Kaum cowok biasanya makan dengan terburu-buru atau cepat. Saat makan bersama pacar, usahakanlah untuk makan lebih santai. Maksudnya, makanlah perlahan-lahan untuk mengimbangi makan sang pacar.

Makan yang terburu-buru hingga mulut terlihat penuh bukan saja akan menunjukkan kita terlalu bernafsu, namun juga akan mengakibatkan pacar ketinggalan. Saat nasi di piring kita sudah habis, eeh, nasi pacar kita masih penuh. Karenanya, buat cowok-cowok, lebih santailah ketika makan bersama pacar.

Sementara buat cewek-cewek, makanlah secara wajar, dalam arti tidak usah terlalu dimanis-maniskan. Kalau makanmu terlalu lamban, juga menjadikan pihak cowok jadi kebingungan mengimbanginya.


Kunyahlah dan habiskan makanan

Maksudnya, selapar apa pun, jangan makan terlalu lahap atau terburu-buru hingga seperti dikejar hantu. Sekali lagi, makanlah dengan santai. Makan terburu-buru tidak hanya membuat kita jadi seperti orang kelaparan, namun juga bisa mengakibatkan tersedak. Berabe, kan?

Karenanya, usahakan untuk menjaga jarak kunyahan. Apabila kita menyuapkan nasi ke mulut, kunyahlah sampai benar-benar halus untuk kemudian ditelan, dan tunggu sesaat untuk kemudian memasukkan lagi suapan berikutnya. Jangan buru-buru. Selain untuk menunjukkan sikap yang manis saat makan, itu juga berfungsi untuk mengimbangi pihak cewek yang biasanya makan secara lambat.

Khusus untuk cewek, usahakanlah untuk menghabiskan makanan yang disediakan. Ada cewek-cewek tertentu yang menyukai untuk menyisakan makanannya atau tidak menghabiskan makanannya dengan alasan untuk menjaga image di depan pacarnya. Ketahuilah bahwa cowok-cowok lebih suka kalau kamu menghabiskan makananmu, daripada memubazirkannya! Makan sampai habis tidak akan menurunkan image-mu, tapi justru akan menunjukkan kamu menghargai sesuatu yang diberikan kepadamu.

Tentu saja nasihat ini tak berlaku ketika kita menghadapi makanan yang benar-benar tak mampu kita makan atau memang tidak doyan. Untuk hal ini tentu saja tak disalahkan apabila kamu tidak menghabiskan makananmu. Namun, agar hal semacam itu tidak terjadi, usahakan untuk memesan makanan yang benar-benar kamu doyan atau sukai. Jangan suka coba-coba makanan baru yang tidak kamu yakini akan kamu sukai.


Jangan bicara selagi mengunyah

Panduan ini tentu saja merupakan panduan universal, dalam arti bukan hanya ketika kita makan malam bersama pacar saja. Namun tip ini harus benar-benar diingat ketika kita makan dengan pacar. Makan sambil berbicara, atau berbicara sambil mengunyah makanan di dalam mulut, bukan saja tak beretika, tetapi juga menjijikkan.

Selain itu, usahakan untuk tidak membunyi-bunyikan kunyahan. Ada orang-orang tertentu yang terbiasa menyeruput sesuatu dengan suara keras atau membuka mulutnya ketika tengah mengunyah. Ini juga perlu dihindari, karena tidak sopan juga tidak elok di hadapan orang lain.


Perhatikan serbet makan

Apabila pihak restoran menyediakan serbet makan, taruhlah serbet itu pada pangkuan, dan jangan menggantungkannya pada kerah baju.

Apabila di tengah acara makan kita perlu meninggalkan meja makan untuk suatu keperluan (misal ke kamar kecil atau menemui pelayan), letakkanlah serbet itu di atas kursi kita, dan jangan meletakkannya di atas meja.

Ketika kita kembali ke meja makan, ambillah terlebih dulu serbet itu untuk kemudian kita letakkan lagi di pangkuan, jangan sampai terlupa hingga kita mendudukinya.


Tunjukkan sikap yang manis

Seperti yang disebutkan di atas, kita harus menghindari bercakap-cakap selama acara makan berlangsung (khususnya ketika mulut kita dalam keadaan mengunyah). Namun itu bukan berarti acara makan malam hanya berisi kediaman atau suasana yang terlalu hening.

Karenanya, selama makan malam, kita bisa menunjukkan sikap yang manis kepada pacar dalam bentuk tatapan mesra, atau senyum manis. Semuanya itu bisa ditunjukkan tanpa harus berkata-kata atau membuka mulut.

Kalau memang harus berkata-kata atau berbicara sesuatu, usahakan untuk menelan terlebih dulu makanan yang ada dalam mulut. Jangan sampai kita berbicara sambil memperlihatkan makanan yang masih ada dalam mulut.


Berikan perhatian

Sebelum memesan makanan, berikanlah perhatian pada pacar untuk memilih makanan yang diinginkannya. Jangan buru-buru memesan menu tanpa persetujuan pacar kita.

Begitu pula setelah acara makan selesai, berikanlah lagi perhatian dengan menanyakan apakah dia menyukai makanan yang disajikan? Apakah menunya cocok? Dan apabila sang pacar membutuhkan sesuatu, segeralah panggil pelayan dengan sopan untuk memenuhi keinginan pacar kita.


Jangan menahan sendok dan garpu

Ada kalanya kita harus mengatakan sesuatu ketika acara makan sedang berlangsung. Biasanya pula, secara tak sadar kita masih mengangkat sendok berisi makanan atau garpu yang berisi sesuatu yang kita tusuk.

Hindari hal semacam itu. Kalau memang perlu mengatakan sesuatu atau membicarakan sesuatu saat acara makan belum selesai, usahakan agar tidak menahan sendok dan garpu di udara, karena bisa saja makanan yang ada pada sendok itu jatuh berceceran, atau sesuatu yang kita tusuk di garpu itu terlepas. Selain tidak sopan, itu juga akan membuat kita tampak jorok; mengotori meja saat makan.


Hindari berbuat jorok

Tak jarang, sehabis makan kita merasa ada sesuatu yang nyangkut di sela-sela gigi. Apabila hal semacam itu terjadi, jangan berusaha membersihkan gigi dengan jari, garpu, apalagi sedotan. Tapi ambillah tusuk gigi, dan bersihkanlah sesuatu yang nyangkut di sela-sela gigi itu dengan cara menutupinya dengan serbet atau telapak tangan.

Atau, kalau mau lebih aman lagi, segera pergi ke toilet dan bersihkanlah di sana. Selain aman karena tak terlihat di depan pacar, kita juga bisa menggunakan cermin yang ada di sana untuk mengecek apakah ada sesuatu yang lain menempel di deretan gigi kita. Karena tak jarang ada sisa cabai merah yang menempel di bagian depan gigi.

Mau lebih banyak pengetahuan seputar cinta dan hubungan antar cowok-cewek? Kamu bisa mendapatkannya di buku ini. :)


Copyright © Cintapedia

Tip Menjalin Cinta Setelah Patah Hati


Sering kali kita merasa khawatir, ketakutan, dan merasa ragu-ragu ketika akan memulai sesuatu, termasuk dalam hal menjalin suatu hubungan baru dengan seseorang, entah hubungan persahabatan atau hubungan cinta. Perasaan khawatir, keraguan atau bahkan ketakutan itu biasanya timbul karena adanya perasaan takut ditolak, takut akan sakit hati, dan lain-lain.

Perasaan yang negatif semacam itu biasanya akan lebih kuat ketika kita pernah merasa trauma atas hubungan terdahulu, ketika kita merasa patah hati, sakit dan kecewa atas hubungan yang pernah kita jalin dengan seseorang—entah hubungan persahabatan ataupun hubungan pacaran.

Tentu saja ketakutan atau perasaan khawatir dan ragu-ragu itu akan menjadikan kita sulit melangkah, khususnya ketika akan menjalin suatu hubungan yang baru. Nah, berikut ini adalah beberapa tips untuk mengatasi perasaan ketakutan yang berlebihan itu, dan jalan menuju pikiran serta hati yang lebih terbuka untuk dapat menerima suatu hubungan yang baru, serta menjalinnya.


Jangan takut berkomitmen

Ketika kita menjalin suatu hubungan dengan seseorang, entah itu hubungan persahabatan, lebih khususnya lagi hubungan cinta, maka secara langsung maupun tak langsung kita akan memasuki suatu keterikatan, bahkan suatu komitmen.

Keterikatan, karena bagaimana pun juga kita telah terhubung atau menghubungkan diri kita dengan orang lain dalam hubungan tersebut. Komitmen, karena suatu hubungan persahabatan atau hubungan cinta tentu saja memerlukan komitmen (yang meskipun tidak terucap) untuk bersama menjaga keutuhan hubungan itu.

Nah, bukalah hati untuk menyadari bahwa komitmen dalam suatu hubungan bukanlah sesuatu yang menakutkan, atau setidaknya bukanlah sesuatu yang layak ditakuti. Tentu saja suatu hubungan bisa bubar di tengah jalan ketika masing-masing sahabat atau pacar memilih untuk berpisah karena suatu hal, atau hubungan cinta bisa berakhir dengan patah hati ketika pacar yang kita cintai meninggalkan kita, dan hubungan itu pun terputus.

Tetapi, secara emosional, merasakan sakit karena putusnya suatu hubungan itu masih lebih baik daripada terus-menerus menahan diri untuk tidak pernah sama sekali membuka hati dan tidak pernah mau mencintai.


Jangan terlalu mengevaluasi

Seringnya mengevaluasi diri menjadi salah satu penghambat ketika kita ingin membuka hati kembali bagi suatu hubungan yang baru. Orang-orang yang pernah merasakan sakitnya putus cinta biasanya akan sering atau bahkan terlalu sering mengevaluasi hubungannya terdahulu dan dirinya sendiri, hingga ia justru secara tak langsung menciptakan ketakutan-ketakutannya sendiri.

Berhentilah untuk terus mengevaluasi, dan beranilah mengambil langkah yang baru. Terlalu sering mengevaluasi akan menjadikan kita merasa takut, atau ragu-ragu dan khawatir ketika akan melangkah, karena kita terus-menerus mengingat-ingat segala kepahitan yang pernah kita alami dan rasakan.

Cobalah untuk mulai berjalan sesuai alur, mengalir bersama yang terjadi dalam hidup, dan tidak usah terlalu merisaukan atau mengkhawatirkan yang akan terjadi. Ada kalimat bijak yang menyatakan, “Apa pun yang akan terjadi, terjadilah”. Dalam hal membuka hati kembali, kalimat itu sangat tepat untuk direnungkan. Hidup tidak berhenti, ia terus berjalan dan mengalir, maka berhentilah untuk terus mengevaluasi.


Beranilah mengambil risiko

Segala sesuatu tentu saja ada risikonya. Begitu pula ketika kita memutuskan untuk menjalin suatu hubungan dengan seseorang. Berapa kali kita mengurungkan niat untuk mendapatkan sesuatu atau menjalin suatu hubungan dengan seseorang karena begitu takutnya kita menghadapi risiko?

Ketakutan yang berlebihan terhadap risiko sering kali menjadi penghambat ketika sebenarnya kita akan mendapatkan pengalaman-pengalaman baru, pelajaran-pelajaran baru, hubungan-hubungan baru, bahkan nuansa hidup yang baru.

Cobalah untuk memahami bahwa segala sesuatu pasti ada risikonya, sekecil apa pun. Yang perlu kita lakukan bukanlah mencoba menghilangkan risiko itu, tapi menghadapinya sekaligus mengelolanya. Begitu pula halnya dengan risiko ketika kita memutuskan untuk membuka hati kembali untuk mencintai.


Ungkapkanlah perasaan

Salah satu manfaat dari suatu hubungan dengan seseorang adalah kita memiliki sesuatu (seseorang) yang bisa kita jadikan tempat untuk mengungkapkan perasaan-perasaan kita, bahkan kekhawatiran dan ketakutan-ketakutan kita.

Menutup hati untuk tidak mencintai (atau tidak mencintai lagi) barangkali aman secara emosional karena kita tidak lagi takut tersakiti. Namun segala perasaan negatif yang kita miliki atau kita rasakan akan berkumpul tanpa pernah dapat keluar, karena kita tak memiliki saluran atau tempat untuk mengeluarkannya.

Sebaliknya, ketika kita mau melangkah dan membuka hati untuk menjalin suatu hubungan, atau hubungan yang baru, kita memang memiliki kemungkinan tersakiti (ketika hubungan itu putus), tetapi ketakutan dan kekhawatiran kita pada perasaan takut tersakiti itu bisa kita ungkapkan kepada orang yang menjalin hubungan dengan kita.


Hilangkan perasaan bersalah

Tidak jarang seseorang menjadi takut untuk membuka hatinya atau untuk jatuh cinta lagi kepada seseorang karena dibelenggu perasaan bersalah yang tak juga sirna. Ini biasanya terjadi ketika seseorang pernah menjalin suatu hubungan sebelumnya, namun kemudian merasa trauma dan ‘terlalu sadar diri’ bahwa dialah penyebab putusnya hubungan sebelumnya.

Merasa bersalah itu satu hal, namun keberanian untuk menjalin suatu hubungan yang baru adalah hal lain. Tentu saja instrospeksi untuk menyadari bahwa kita tak selamanya benar adalah sesuatu yang positif. Tetapi apabila perasaan bersalah itu menjadi hambatan kita untuk melangkah kembali, maka itu pun menjadi sesuatu yang negatif.

Lepaskanlah perasaan bersalah yang kita miliki, dan beranilah untuk melangkah kepada kehidupan yang baru, dengan hubungan baru bersama seseorang yang baru. Jadikanlah perasaan bersalah itu sebagai semacam pelajaran untuk tidak diulang kembali di masa yang akan datang, di dalam hubungan yang kini terjalin.

Mau lebih banyak pengetahuan seputar cinta dan hubungan antar cowok-cewek? Kamu bisa mendapatkannya di buku ini. :)


Copyright © Cintapedia

Kiat Mengubah Kawan Menjadi Pacar


Mungkin kamu memiliki seorang kawan atau sahabat dekat lawan jenis yang kamu anggap istimewa? Setiap kita biasanya memiliki sosok seperti itu, di mana kita merasa ada sesuatu yang kurang kalau melakukan suatu kegiatan tanpa kehadiran dirinya.

Nah, ada kalanya muncul perasaan aneh dalam diri kita mengenai teman atau sahabat dekat tersebut. Pada mulanya kita bingung dan tak mengerti, untuk kemudian menyadari bahwa kita mungkin telah jatuh cinta kepadanya.

Pepatah lama mengatakan, cinta bisa tumbuh dari kebersamaan. Begitu pula yang kita rasakan. Meskipun tak disengaja, perasaan cinta bisa saja timbul kepada seseorang yang pada mulanya kawan atau sahabat kita. Mungkin perasaan itu muncul karena kebersamaan yang selama ini telah kita jalin bersamanya.

Perasaan jatuh cinta itu biasanya timbul dengan gejala-gejala seperti ini:

~ Kita merasa gelisah apabila tidak bertemu dengannya.
~ Kita merasakan suatu perasaan iri (atau lebih tepatnya cemburu) apabila dia terlihat dekat dengan orang lain.
~ Kita mulai merasa kangen pada malam-malam tertentu, ketika tiba-tiba teringat kepadanya.

Nah, apabila kamu kebetulan mengalami hal semacam itu, jangan buru-buru bingung, namun sadarilah bahwa kamu memang telah jatuh cinta kepada kawan atau sahabatmu itu. Dan apabila kamu memang menginginkan dia menjadi kekasihmu, kamu bisa meyakini bahwa keinginanmu tidaklah salah.

Hubungan persahabatan yang berubah menjadi hubungan cinta memang sering terjadi, dan biasanya masing-masingnya lebih mudah menyesuaikan diri. Mengapa? Karena setidaknya faktor kedekatan selama ini akan menjadi penunjang dari hubungan yang baru (hubungan cinta itu).

Selama berkawan atau bersahabat, telah terjalin perasaan kebersamaan dan kedekatan sekaligus rasa saling pengertian, dan hal-hal itu biasanya dapat menjadi faktor yang memudahkan ketika hubungan itu berubah menjadi hubungan yang lebih intim, yaitu hubungan pacaran.

Nah, apabila kamu memang ingin menjadikan kawan atau sahabatmu sebagai pacar, cobalah tip di bawah ini untuk memulainya.


Mulailah beri panggilan spesial untuknya

Biasanya, seseorang akan merasa lebih spesial ketika kita memberikan nama spesial untuknya, atau memanggilnya dengan nama khusus yang tidak digunakan orang-orang lainnya. Ini bisa menjadi semacam sinyal bahwa kita menganggapnya spesial atau istimewa.

Tapi ingat, penggunaan nama khusus atau panggilan spesial itu haruslah merupakan panggilan yang disukainya, atau panggilan yang terkesan memujinya.


Usahakan lebih dekat

Kalau selama ini hubungan kalian bisa dikatakan dekat, maka usahakanlah untuk lebih dekat lagi. Ini bisa dimulai dengan cara saling membicarakan keluarga, masalah-masalah yang timbul dalam sehari-hari, atau juga tentang harapan-harapan yang ingin kamu bangun di masa depan.

Ketika dia menceritakan sesuatu, apa pun itu, jadilah pendengar yang lebih baik dari sebelumnya, dan ikutlah merasakan yang dia rasakan dengan cara mencarikan solusi atas masalahnya, ikut gembira dengan kebahagiaannya, dan tunjukkanlah bahwa kita benar-benar ada untuknya.


Ciptakanlah ketergantungan

Bersikaplah selalu siap sedia di mana pun dan kapan pun dia membutuhkan, dan ulurkanlah tangan setiap kali dia memerlukan. Tunjukkanlah kepadanya bahwa kamu selalu siap mendampinginya kapan saja dan dimana saja diperlukan. Ini akan menanamkan rasa ketergantungan pada dirinya yang akan mengukuhkan posisi kita dalam hidupnya.

Ketika perasaan ketergantungan itu sudah timbul, maka secara langsung ataupun tak langsung dia akan berpikir bahwa dia tak bisa hidup tanpa kita, atau betapa berartinya diri kita dalam kehidupannya.


Berikan perhatian lebih

Kalau selama ini kita sudah terbiasa memberikan perhatian kepadanya, maka kinilah saatnya untuk memberikan perhatian lebih dari sebelumnya. Kalau selama ini kita hanya terbiasa menanyakan, “Apa kabar?”, maka sekarang kita harus mulai menanyakan, “Kamu kelihatan murung…?”

Perhatian-perhatian yang lebih semacam itu akan menjadikan dia merasa diperhatikan pula secara lebih, dan itu merupakan jalan pembuka untuk masuk ke hatinya.


Berikan hadiah kejutan

Kalau selama ini kita hanya mengucapkan selamat ulang tahun ketika dia berulang tahun, kinilah saatnya untuk juga memberikan hadiah kejutan untuknya. Atau bisa pula ketika hari Valentine atau hari-hari lain yang dianggap istimewa.

Hadiah-hadiah kecil yang bersifat kejutan semacam itu tidak hanya sebatas pada hari ulang tahun atau hari-hari istimewa saja. Bisa pula pada hari-hari biasa. Misalnya ketika dia membutuhkan sesuatu (dompet, topi, tas, atau semacamnya) dan kemudian kita datang memberikan hadiah itu kepadanya. Itu tentu saja akan membuatnya bukan hanya gembira, namun juga merasakan bahwa kita lebih dari sekadar kawan atau sahabat.

Mau lebih banyak pengetahuan seputar cinta dan hubungan antar cowok-cewek? Kamu bisa mendapatkannya di buku ini. :)

Copyright © Cintapedia

10 Ucapan yang Sebaiknya Tak Diucapkan


Ada pepatah terkenal yang menyatakan, ‘Mulutmu harimaumu”. Pepatah ini menyiratkan bahwa sesuatu yang keluar dari mulut sebagai ucapan adalah sesuatu yang berbahaya. Karenanya, kita diminta untuk selalu berhat-hati dengan segala yang kita ucapkan, yang kita katakan, karena bisa saja ucapan yang mungkin kita anggap remeh dan sepele itu kemudian menyulut sesuatu yang tidak kita inginkan—semisal pertengkaran.

Di dalam hubungan cinta, peranan ucapan atau kata-kata juga sering kali memiliki arti sangat besar, baik konstruktif ataupun destruktif. Ada kalanya kata-kata yang diucapkan menjadi bumbu yang makin mempererat hubungan, namun tidak jarang pula ucapan atau kata-kata yang kita nyatakan itu menjadi api yang menyulut pertengkaran, atau bahkan sampai perpisahan.

‘Mulutmu harimaumu’, dan sebagaimana menunggangi harimau, kita akan diterkamnya ketika jatuh dari tunggangannya. Artinya, agar mulut dan ucapan kita membawa keselamatan, kita harus menjaga dan mengendalikannya.

Dalam hubungan cinta yang dijalin dengan seseorang, ada beberapa ucapan yang sebaiknya tidak diucapkan, atau sebaiknya diucapkan dengan kata-kata lain yang lebih baik atau lebih manis. Karena, kata-kata yang tabu diucapkan ini sering kali membawa efek negatif dibanding efek positif. Karenanya, jika kita memang menginginkan pacar yang kita cintai tidak tersinggung atau marah karena ucapan yang kita nyatakan, sebaiknya hindari ucapan-ucapan yang akan ditunjukkan di bawah ini.

Meskipun ulasan menyangkut hal ini lebih ditujukan kepada kaum cowok, namun bukan berarti kaum cewek tidak perlu tahu. Hanya saja, sering kali ucapan-ucapan inilah yang dinyatakan kaum cowok, dan yang menjadikan marah kaum cewek yang menjadi pasangan mereka.

Nah, buat kaum cowok, perhatikan sepuluh ucapan berikut ini. Bukan untuk diingat dan dilupakan, namun untuk diingat dan dihindari.


Ucapan Pertama:
“Kalau cinta aku, lakukanlah apa pun yang kusuruh.”

Tanpa harus menelaahnya, ucapan ini sangat mengesankan dan menyiratkan sifat egois. Barangkali cewek ingin menuruti kehendak cowok yang menjadi pacarnya, namun meskipun begitu, cewek bukanlah budak pacarnya yang dapat diminta atau disuruh atau diperintah dengan kata-kata yang terkesan egois semacam itu.

Karenanya, jika kita memang menginginkan sesuatu dari orang yang kita cintai agar mau menuruti yang kita inginkan atau kita sarankan, sebaiknya gunakanlah kata-kata yang lebih bijak atau setidaknya yang lebih santun. Ingat, cewek adalah makhluk lembut, karenanya mereka membutuhkan kata-kata yang sama lembutnya.


Ucapan Kedua:
“Aku tidak menyukai kawan-kawanmu.”

Mungkin cowok tidak terlalu merasakan kedekatan atau keintiman dengan kawan-kawan atau sahabat cowoknya. Namun tidak begitu dengan cewek. Cewek yang menjadi kawan atau sahabat dari pacar kita biasanya memiliki tingkat kedekatan dan keintiman yang sebaiknya tidak diganggu gugat.

Sering kali, hubungan pacar kita dengan cewek yang menjadi sahabatnya adalah ‘hubungan suci’ yang tak bisa diganggu lagi. Selama pacar kita mempercayai sahabatnya itu, maka jangan berharap kita dapat merusakkan atau menghancurkan kepercayaannya. Langkah paling bijak adalah mendukung persahabatannya, atau setidaknya mendiamkannya saja tanpa harus menaruh sikap negatif.

Meskipun ucapan semacam itu lebih ditujukan kepada orang yang menjadi kawan atau sahabat pacar kita, namun begitu pula halnya dengan sikap kita terhadap adik atau kakaknya.

Kalau kita memang kebetulan tidak menyukai adik atau kakaknya, atau saudaranya yang lain, hindari untuk menyatakan perasaan itu secara langsung, karena bisa menyakiti perasaannya. Kalau kita memang mencintai pacar kita, mengapa kita tidak bisa juga mencintai orang-orang yang dekat dengannya?


Ucapan Ketiga:
“Dulu aku punya seorang pacar.”

Meskipun kita mungkin memiliki sepuluh mantan pacar, dan pacar kita yang sekarang tahu fakta itu, sebaiknya hindari menyebut-nyebut mantan pacar di hadapan pacar kita yang sekarang. Mengapa? Jawabannya jelas; kecemburuan.

Barangkali cowok juga pencemburu, tetapi cewek jauh lebih pencemburu. Karenanya, menyebut-nyebut mantan pacar sama saja mengobarkan api peperangan, setidaknya pertengkaran kecil dengan pacar kita yang sekarang.

Selain itu, dengan menyebut-nyebut mantan pacar, maka pacar kita yang sekarang akan merasa sedang dibanding-bandingkan, terlepas apa pun konteks kita dalam menyebutkannya. Dan cewek sangat membenci dibanding-bandingkan, sebagaimana kaum cowok pun tidak menyukainya. Karenanya, sekali lagi, hindari, hindari, dan hindari, menyebut-nyebut cewek lain, khususnya cewek yang menjadi mantan pacar kita.

Mungkin pula, kita mengingat keburukan mantan pacar, dan kemudian merasa tak apa-apa kalau menyebutkan keburukan mantan pacar itu di hadapan pacar kita yang sekarang. Meskipun itu relatif ‘lebih aman’, namun sebaiknya tetap jangan lakukan. Karena, kalau kita melakukan hal semacam itu, maka secara tidak langsung pacar kita pun akan berpikir kita akan menjelek-jelekkannya apabila putus hubungan dengannya.


Ucapan Keempat:
“Coba lihat cewek itu.”

Umpama suatu malam kita jalan bareng dengan pacar ke sebuah mal atau swalayan atau rumah makan, dan kemudian menyaksikan seorang cewek di sana yang mungkin mengesankan (entah wajahnya, penampilannya, sikapnya, atau hal lainnya).

Ketika hal semacam itu terjadi, sebaiknya tutup mulut rapat-rapat, dan jangan sampai pacar kita mengetahui kalau kita tengah memperhatikan cewek lain selain dirinya. Lebih parah lagi, jangan sampai kita meminta pacar untuk juga memperhatikan cewek yang menarik perhatian itu.

Sebagaimana yang telah disinggung di atas, cewek sangat tidak suka dibanding-bandingkan. Jika kita pacaran dengan cewek, maka pahamilah bahwa cewek yang menjadi pacar kita menginginkan agar kita menganggap bahwa hanya dirinyalah satu-satunya cewek di muka bumi ini. Mungkin ini terkesan kekanak-kanakan, tapi begitulah cewek!

Sesungguhnya, secara sadar atau tidak, cewek tahu kalau cowok suka menatap atau memperhatikan cewek (lain). Namun, meski begitu, jangan perlihatkan itu secara terang-terangan di hadapan pacar kita, apalagi sampai mengatakannya.


Ucapan Kelima:
“Aku tak cukup baik untukmu.”

Struktur sosial kita telah menciptakan suatu ‘hukum’ yang menempatkan kaum cowok lebih kuat dibanding cewek, begitu pula sebaliknya. Karenanya, meskipun mungkin ada kalanya kaum cowok lebih lemah dibanding cewek yang menjadi pacarnya, cewek tetap menginginkan cowok yang menjadi pacarnya tidak mengesankan atau menunjukkan kelemahannya secara terang-terangan, apalagi sampai menyatakannya secara blak-blakan.

Cewek tidak menginginkan cowok yang menjadi pacarnya seorang yang lemah—meskipun kenyataannya begitu—dan meskipun mungkin si cewek itu sendiri menyadarinya. Setiap cewek menginginkan cowok yang menjadi pacarnya adalah sosok yang kuat, baik, sempurna, segalanya—meski terkadang si cewek juga menyadari beberapa hal yang menjadi kekurangan tertentu dari cowok yang menjadi pacarnya.

Pendeknya, jangan nyatakan kekuarangan diri secara naif di hadapan cewek yang menjadi pacar kita. Mungkin kita beranggapan perbuatan semacam itu akan menyiratkan sikap rendah hati? Sering kali yang terjadi tidak begitu, karena cewek akan menganggap itu sebagai sikap yang rendah diri.

Ketika seorang cewek menjatuhkan pilihan untuk menjadikan seorang cowok untuk menjadi pacarnya, dia ingin pilihannya adalah pilihan tepat. Karenanya, ketika kita menyatakan kepada pacar bahwa kita tidak atau kurang cukup baik baginya, maka secara tak langsung kita sedang menyatakan kepadanya bahwa dia telah salah pilih.


Ucapan Keenam:
“Aku merasa bosan.”

Tentu saja, merasa bosan adalah wajar dan manusiawi, dan tidak salah jika sewaktu-waktu kita bosan karena sesuatu. Namun, ketika kita sedang berada bersama cewek pacar kita, hindari ucapan tentang kebosanan semacam itu.

Mengapa? Karena nalurinya yang amat peka, cewek akan jadi terlalu sensitif ketika mendengar ucapan semacam itu, dan kemudian akan berpikir kalau kita sedang bosan kepadanya, atau bosan karena terlalu lama bersamanya—terlepas apakah anggapannya itu benar atau tidak.

Sering kali, mungkin karena terlalu lama berkencan bersamanya sementara kita masih memiliki kegiatan atau pekerjaan lain yang harus dilakukan, kita pun gelisah atau setidaknya menunjukkan sikap jemu bersamanya. Sebisa mungkin hindari sikap semacam itu. Lebih baik jika kita terus-terang menyatakan kepadanya (dengan santun dan manis) bahwa kita masih harus mengerjakan tugas kita, dan bagaimana kalau kencan diputuskan dulu sampai di sini untuk nanti disambung lagi?

Meskipun mungkin cewek yang menjadi pacar kita akan tersinggung dengan ucapan itu, setidaknya ia akan memahami apa yang menjadi masalah kita, daripada kalau kita menguap sambil mendesah, “Aku bosan…”

Jangankan menyatakannya secara langsung, bahkan kalau kita tutup mulut sama sekali pun, cewek biasanya akan tahu kalau kita tengah bosan atau sudah merasa bosan—ketika bersamanya.


Ucapan Ketujuh:
“Kamu seperti ibumu.”

Ucapan semacam itu bisa mengandung makna positif namun juga bisa menimbulkan kesan negatif. Kalau tujuan kita adalah untuk memuji kecerdasannya, dan kebetulan ibu pacar kita terkenal sebagai wanita cerdas, mungkin memang tak masalah menggunakan ungkapan semacam di atas untuk menunjukkan bahwa pacar kita tidak kalah dengan ibunya.

Hanya saja, tentu kesan ucapannya akan menjadi lebih positif, jika diganti menjadi, “Kamu sehebat ibumu,” atau, “Kamu secerdas ibumu.”

Ucapan-ucapan semacam itu tentu dapat diterima sebagai ucapan yang menyiratkan kandungan positif, dan tentu saja pacar kita mungkin dapat menerimanya. Namun, ucapan netral seperti, “Kamu seperti ibumu,” adalah ucapan yang berbahaya, karena lebih menyiratkan kesan negatif daripada kesan positif.

Ucapan itu bisa membuat seorang cewek menjadi jengkel karena dua hal. Pertama, ucapan itu menyiratkan kalau kita tengah membandingkannya dengan ibunya, dan cewek tidak pernah suka jika dibanding-bandingkan. Kedua, karena ucapan itu secara tak langsung membuat cewek akan berpikir bahwa dia memiliki seluruh sisi negatif ibunya—setidaknya usianya. Ucapan, “Kamu seperti ibumu,” bisa saja diartikan, “Kamu sudah setua ibumu.”


Ucapan Kedelapan:
“Tidak usah emosi.”

Kita tahu cewek makhluk yang emosional, namun cewek tidak suka jika sisi emosionalnya diingatkan atau dinyatakan terus-terang. Cewek mungkin menangis saat menonton film yang sedih, atau marah ketika melihat kita tengah berdekatan dengan cewek lain, dan itu dengan jelas menunjukkan kalau dia emosional. Namun cewek tidak suka kalau diingatkan, “Tidak usah emosi…”

Barangkali itu salah satu kata yang paling tidak disukai oleh cewek, yang berada di daftar paling atas, meskipun sering kali tidak disadari oleh cewek sendiri.

Ketika kita bertengkar dengan cewek yang menjadi pacar kita, dan kemudian kita menyatakan kata-kata itu, apa yang biasanya menjadi reaksi umum pacar kita? Benar, dia akan menangis! Dan itulah sisi emosionalnya. Jadi, untuk apa menyatakan agar dia tidak usah emosi?

Cewek adalah makhluk emosi. Dan kita tidak perlu mengingatkannya untuk tidak emosi. Sebagaimana bom yang diciptakan untuk meledak, dia akan tetap saja meledak meskipun kita sudah mengingatkannya agar tidak meledak!


Ucapan Kesembilan:
“Aku tidak suka pakaianmu.”

Sering kali, karena bertujuan ingin menyenangkan hati pacar, kita pun kemudian menyatakan kata-kata yang menyenangkan hatinya, baik langsung ataupun lewat SMS, e-mail, atau media lainnya. Kata-kata yang menyenangkan itu bisa saja yang memuji kecantikannya, keramahannya, kebaikan hatinya, ataupun hal-hal lain yang bernilai positif darinya.

Terkadang, kata-kata itu tidak realistis, karena lebih bersifat rayuan. Namun aneh bin ajaib, cewek pacar kita tetap saja menyukainya—terlepas apakah rayuan itu sesuai dengan dirinya atau tidak—selama rayuannya tidak terlalu bombastis atau kelihatan gombalnya.

Karena hal itulah kemudian sampai muncul ungkapan yang menyatakan bahwa cewek suka dibohongi. Tentu saja cewek akan marah kalau dibilang mereka suka dibohongi. Tetapi, disadari atau tidak, sering kali cewek memang suka dibohongi. Ketika kita menyatakan, “Kamu memiliki senyum yang menawan,” dia akan menyukai pujian itu meskipun mungkin dia tahu betul senyumnya biasa-biasa saja.

Cewek selalu menginginkan dirinya merupakan sosok keindahan, karenanya dia ingin selalu diyakinkan bahwa dia benar-benar indah. Ketika dia merias dirinya, berdandan dan berpenampilan, seperti apa pun, dia ingin kita menganggapnya cantik dan indah dan mempesona dan istimewa. Meskipun mungkin kenyataannya tidak seperti itu, dia tidak menginginkan jawaban itu.

Salah satu hal yang amat peka menyangkut hal ini adalah pakaian. Jangan pernah menyatakan hal buruk atau negatif tentang pakaiannya, karena cewek menganggap pakaian adalah segala-galanya. (Ingat, salah satu hobi cewek di mana pun adalah belanja, dan salah satu belanja terbesar cewek adalah pakaian!). Karenanya, sebisa mungkin tutuplah mulut menyangkut pakaiannya, dan jangan sampai berkomentar yang negatif tentang hal itu, meskipun mungkin dia menanyakan bagaimana komentar kita.

Kalau kita memang tidak menyukai beberapa model pakaiannya (mungkin karena terlalu terbuka atau karena terlalu meriah hingga mengundang perhatian), kita bisa menggunakan cara yang lebih aman. Misalnya, berikanlah pujian ketika dia mengenakan pakaian yang kita sukai, namun diam sajalah ketika dia mengenakan pakaian yang tidak kita sukai. Dengan cara halus seperti itu, cewek yang menjadi pacar kita pun akan menyadarinya sendiri dengan nalurinya yang peka.

Selain itu, hindari pula memberikan komentar-komentar lain yang tak jauh beda dengan itu, yang juga menyiratkan makna negatif atau yang sekiranya akan membuatnya tidak suka, semisal tentang berat tubuhnya, jerawat di wajahnya, ataupun hal-hal lain semacam itu.

Kalau suatu hari dia bertanya, “Apakah aku tampak gemuk?” Maka sebaiknya jawab saja tidak, meskipun kenyataannya dia mungkin memang bertambah gemuk.

Barangkali cewek pacar kita menyadari berat badannya telah bertambah beberapa kilo, namun dia ingin dibuat nyaman dengan pernyataan kita yang menyatakan bahwa dia tidaklah bertambah gemuk. Pendeknya, biarkan dia tahu sendiri apa yang mungkin menjadi kekurangannya, tanpa harus kita ingatkan secara langsung.


Ucapan Kesepuluh:
“Keluargamu benar-benar kacau.”

Sekali lagi, kalau kita bisa menerima seorang cewek sebagai pacar kita, mengapa kita tidak bisa menerima hal-hal lain yang juga menjadi bagian dari kehidupan cewek tersebut…?

Konsepnya, sekali lagi, menggunakan dasar psikologi cewek. Cewek adalah sosok yang emosional, dan dia akan menilai serta menganggap segala yang ada dalam hidupnya secara emosional. Termasuk dalam hal ini adalah keluarganya. Cewek pacar kita tidak ingin diingatkan bahwa kita tidak menyukai keluarganya, dengan ucapan-ucapan yang tersirat ataupun tersurat. Karenanya, sebisa mungkin hindari ucapan semacam itu jika tidak ingin menimbulkan pertengkaran.

Barangkali keluarga si cewek memang kacau dan berantakan, dan cewek pacar kita pun menyadari hal itu, namun diam sajalah dan tak usah mengomentari hal itu karena hanya akan menyakiti perasaan pacar kita.

Yang perlu diingat untuk dijadikan kunci dalam menghadapi cewek adalah ini; jika menyangkut kebaikan dan hal-hal positif menyangkut dirinya, cewek selalu menyukai jika diingatkan, meskipun dia telah sangat mengetahuinya, dan dia tak akan pernah bosan mendengarnya.

Namun, jika menyangkut keburukan atau hal-hal negatif menyangkut dirinya (baik langsung ataupun tak langsung), cewek selalu tidak menyukai jika diingatkan, meskipun mungkin dia juga telah mengetahuinya, dan dia akan marah jika mendengarnya.

Mau lebih banyak pengetahuan seputar cinta dan hubungan antar cowok-cewek? Kamu bisa mendapatkannya di buku ini. :)


Copyright © Cintapedia